Minggu, 01 Mei 2011

Letter To The Mother of Earth




Kepada Bumi

Seiring waktu yang kian cepat berlalu
Terasa pula bahwa Sang Ibu telah keliatan menua
Menua, rapuh, sekarat dan mati
Mati, janganlah yang terakhir itu tercipta
Lantas bagaimana nanti jadinya jika Sang Ibu mati?
Kehidupan manusia akan seperti apa?
Memang selama ini salah manusialah yang tak tau diri,
Sang Ibu yang sudah tua dan semakin menua, selalu diperas oleh manusia
Hutan Sang Ibu digunduli tak jarang dibakar dengan sengaja,
Udara tempat Sang Ibu bernafas dikotori,
Kekayaan alam yang ada di perut Sang Ibu di rampas lagi dan lagi,
Sementara Sang Ibu hanya terdiam dan pasrah atas ulah manusia terhadap dirinya
Kalau saja Sang Ibu dapat berucap, pasti dia sudah kecewa dan marah
Ataupun bila Sang Ibu dapat merintih, maka dia akan mengadu atas kesakitan yang dirasakan
Sampai sekarang pun manusia tak sadar diri
Selalu egois dan rakus
Kenapa bisa manusia yang tercipta sebagai mahluk berakal tetapi tak punya sedikitpun akal untuk menjaga Sang Ibu?
Kalaupun ada manusia yang menjaga Sang Ibu, itu hanya sejumput kecil
Lantas dimana milyaran manusia lainnya?
Apakah mereka itu malah asyik dengan rampasan yang didapat dari Sang Ibu?
Padahal Tuhan selama ini juga telah berusaha menyadarkan manusia
Coba lihat bencana alam yang ada, merupakan cara Tuhan untuk mengingatkan manusia, namun apa tanggapan dari manusia sendiri?
Manusia memang ada yang sadar dan masih ada yang tetap tak peduli
Dari yang sadar itu lalu ada yang kembali lagi menunjukan ketidakpeduliannya
Sampai kapan manusia menunjukan keegoisan, kekolotan, dan keangkuhannya
Mungkinkah hanya kiamat yang akan menyadarkan manusia, saat dimana Sang Ibu benar-benar hancur lalu manusia berbondong-bondong mengingat kesalahan dan dosa mereka di hadapan Tuhan
Tidak, tidak, tidak!
Sebelum saat itu terjadi ada baiknya manusia sadar diri
Mulai belajar untuk mencintai alam dan menjaga apa yang dipunyai oleh Sang Ibu
Cukup sudah manusia melukai Sang Ibu
Cobalah selalu mengingat bahwa Sang Ibu sudah semakin tua, jangan biarkan Dia menangis lagi
Meski sayang manusia tak akan cukup mengingat
segala sesuatu yang telah diberikan Sang Ibu setelah sekian lama.

P.S.: GO GREEN!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar