Selasa, 10 Mei 2011

Ibu! Ibu! Ibu!


Ibuku Sayang

Ibu,
Kala kau merasa hatimu pilu terkenang kesalahan anakmu ini,
Aku hanya bisa terdiam.
Ibu,
Di saat kau berada dalam kesakitan mengingat anakmu yang berdosa ini,
Aku hanya bisa merintih.
Ibu,
Ketika kau benar-benar menyadari kedurhakaan anakmu ini,
Seperti kau juga Ibu, aku pun sebenarnya menangis dan penuh sesal.
Teramat sadar bahwa anakmu ini terlalu dilumuri oleh dosa terhadapmu Ibu.
Dosa yang kini bahkan sudah mengendap dalam setiap aliran darahku.
Entah bagaimana cara menyucikan diriku ini.
Seribu kata maaf pun mungkin tak akan cukup.

Ibu,
Anakmu ini memang kurang ajar
Terlalu tak peduli terhadapmu
Lalu tak pernah mau tahu kasih sayang yang telah kau beri,
Kasih sayang yang kau beri sedari kandungan, sedari aku masih sering mengompol, sampai aku menjadi lelaki seperti sekarang.

Ibu,
Setiap saat kau selalu berdoa untuk kebaikanku.
Tetapi anakmu ini hanya berdoa untukmu saat ingat saja.
Bagaimana lantas aku bisa membalas segala perhatianmu Ibu?
Memang terlalu sulit membayar itu semua
Namun demi Tuhan, dari hati yang terdalam, aku teramat sayang Ibuku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar